A. Sejarah
Komatsuhime (1573 – 27 maret 1620) adalah seorang wanita jepang dari kalangan bangsawan yang hidup di akhir jaman Azuchi Momoyama dan awal jaman Edo. Dia adalah saudara wanita dari Honda Tadakatsu yang diangkat anak oleh Tokugawa Ieyashu sebelum menikahi Sanada Nobuyuki. Dia merupakan wanita yang cantik dan elegan serta cerdas. Komatsuhime pada masa anak-anak dipanggil dengan panggilan Inahime dan Onei. Setelah kemenangan dari klan Sanada di pertempuran Ueda, dia dan ayahnya ditangkap. Tokugawa Ieyashu mengatur pernikahan antara Inahime dengan Sanada Nobuyuki. 
 
Di tahun 1600 ketika Nobuyuki memutuskan untuk mendukung Tokugawa Ieyashu sedangkan ayah dan saudaranya ingin melawan Tokugawa. Masayuki dan Yukimura Sanada ketika dalam perjalanan ke istana Ueda, berhenti di istana Numata tempat Inahime berada dan mengirimkan pesan menanyakan ingin bertemu dengan cucu nya, disana Inahime merespon dengan bersiap menggunakan baju perang dan berkata ” Karena ada nya konflik ini kita harus terpisah walaupun anda adalah Mertua saya tetapi saya tidak mengizinkan anda masuk ke istana ini” akhirnya Masayuki dan Yukimura mundur ke kuil Shokakuji dan mereka kaget karena ternyata Inahime dan anaknya sudah ada disana terlebih dahulu untuk menghormati permintaan mertuanya. 
 
Setelah kekalahan Masayuki dan Yukimura dan membuat mereka diasingkan, Inahime lah yang mengirim makanan dan pakaian kepada mereka karena Inahime merasa bahwa mereka masih merupakan Ayah mertua dan Adik ipar yg masih harus dihormati. Komatsuhime adalah seorang istri ydan ibu yang baik (Ryosai Kenbo), dia meninggal di Konosu, provinsi Musashi pada umur 47 tahun. Ketika dalam perjalanan ke sumber air panas Kusatsu, Nobuyuki mengatakan bahwa “Cahaya dalam rumahku tela menghilang” (kata yang diperuntukkan istrinya yang telah meninggal dunia).
Continue Reading..

A. Sejarah
Nene (1546-1624) adalah seorang perempuan bangsawan di masa Sengoku dan periode Edo. Dia adalah wanita yang dikenal cantik, pintar, dan yang menikahi Toyotomi Hideyoshi. Dia lahir pada tahun 1546, saudara wanita dari Sugihara Sadatoshi. Pada tahun 1561 dia menikahi Toyotomi Hideyoshi, seorang lelaki yang menjadi Taiko (pemersatu jepang). 
 
Dia menjadi Istri kesayangan Toyotomi Hideyoshi. Dia mendapatkan gelar Kita no Mandokoro. Nene sebagai istri Hideyoshi sangat membantu perjuangan suaminya karena dia mempunyai hubungan keluarga dengan sebagaian pengikut Hideyoshi yang merupakan keluarga samurai. Diantaranya Sugihara Ietsugu (paman dari Nene), Kinoshita Iesada ( Kakak lelaki Nene), Asano Nagamasa (Kakak ipar Nene). Mereka ini nantinya merupakan pengikut Hideyoshi yang mempunyai peranan penting dalam pihak Toyotomi. Walaupun Nene tidak mempunyai seorang anak dari Hideyoshi, tetapi dia dikenal karena kepandaiannya dimasa itu karena dia sering memberikan nasihat kepada Hideyoshi tentang pemerintahan melalui surat-suratnya.
 
Ketika Hideyoshi berhasil menyatukan jepang, Nene sering menemani dalam tiap pesta yang di datangi oleh Hideyoshi. Dia sangat sopan dan menghormati semua tamu yang ada pada pesta tersebut. Bahkan pada saat Hideyoshi terbaring sakit dia mengadakan ritual untuk mendoakan kesembuhan Hideyoshi.

Walaupun Nene kelihatan bahagia, sebenarnya dia sedang galau karena harus berkompetisi dengan wanita lain untuk mendapatkan perhatian Hideyoshi. dan dalam surat Oda Nobunaga untuk Nene, Nobunaga mengatakan bahwa Hideyoshi tidak puas dengan Nene karena tidak bisa memberikan dia anak. Ada rumor beredar bahwa selama perang Sekigahara, Nene menjadi bagian dari pihak Tokugawa. Setelah kematian Hideyoshi pada tahun 1598, Nene menjadi seorang bikuni dan mengganti namanya menjadi Kodai-in, dia menjadi bikuni di kuil Kodai-ji di Kyoto dimana itu sebagai makam dari suaminya, ibu, dan juga Toyotomi Hideyori. Selama masa perang Sekigahara dia dikabarkan memihak Tokugawa Ieyashu.
Continue Reading..

A. Sejarah
Nohime mempunyai nama lain yaitu Kicho atau Lady Noh, istri dari Oda Nobunaga, seorang Daimyo di masa Sengoku. Nama sebenarnya adalah Kicho, tetapi karena dia berasal dari provinsi Mino dia sering dipanggil Nouhime. Dia dikenal karena kecantikan dan juga kepintarannya sebanding dengan Nene. 
 
Ayah nouhime adalah Daimyo bernama Saito Dosan dan Ibunya bernama Omi no Kata. Nouhime sangat sedikit muncul dalam sejarah dan tidak diketahui juga tanggal lahir dan juga meninggalnya. Tetapi dikatakan bahwa dia dilahirkan antara tahun 1533 – 1535. Banyak legenda mengatakan bahwa Nouhime adalah seorang mata-mata, atau juga pembunuh untuk ayahnya. Nouhime sendiri ahli dalam menggunakan senjata dan beladiri. Tidak mengherankan pada masa itu seorang istri hanya sebagai kedok dari keluarganya untuk membunuh suaminya. Ada cerita yang sangat populer bahwa Nobunaga pernah menjebak ayah Nouhime dengan memberikan berita palsu. Akhirnya ayahnya mengeksekusi kedua orang yg dianggap bersekongkol dengan Nobunaga.
Setelah kejadian di kuil Honnonji, yang menyebabkan Nobunaga dan Nobutada meninggal dunia tidak diketahui kemana Nouhime menghilang. Ada yang mengatakan dia ikut meninggal saat peristiwa Honnonji dan ada juga rumor yang mengatakan dia memimpin klan ayahnya di Mino. Saat kejadian di kuil Honnonji ada seorang bernama Azuchi dono dalam sekumpulan wanita dari klan Nobunaga yang mengungsi ke istana Azuchi, dia dianggap sebagai penyamaran Nohime. Semua rumor itu tidak mempunyai seumber yang jelas dan hanya sebatas rumor dari mulut ke mulut.
Continue Reading..
Okuni Statue
A. Sejarah
Okuni (Izumo no Okuni) adalah pendiri dari teater kabuki. Banyak yang mempercayai bahwa okuni adalah seorang miko dari kuil di Izumo. Okuni besar di kuil Izumo dimana ayahnya bekerja sebagai pandai besi yang dibantu oleh beberapa anggota keluarganya. Pada akhirnya Okuni bergabung sebagai miko di kuil Izumo, dia dikenal karena keahliannya menari dan berakting. Dia diutus untuk pergi ke Kyoto untuk menampilkan tarian dan nyanyian sakral. Selama penampilannya di Kyoto dia menjadi terkenal karena tarian hasil karyanya (Tarian Nembutsu) diciptakan sebagai penghormatan kepada Budha. 
Semenjak itu setiap kali Okuni mengadakan pertunjukan selalu dipenuhi oleh penonton sampai suatu ketika dia dipanggil untuk menjadi bikuni lagi dan dia menolaknya, tetapi dia tetap mengirimkan uang ke kuil tersebut. Sekitar tahun 1603, Okuni mendirikan sebuah teater di Shijogawara, dia mengumpulkan orang miskin dan tidak punya tempat tinggal untuk dilatih berakting,menari, dan bernyanyi dan kelompok seni Okuni dikenal dengan sebutan Kabuki. Awalnya pertunjukan kabuki hanyalah sebuah tarian dan bernyanyi tanpa plot yang jelas, beberapa tahun kemudian dilakukan perombakan menjadikan Kabuki memiliki cerita dan memakai kostum yang menarik. dia sering memerankan peran sebagai pria, diantaranya sebagai seorang samurai dan pendeta kristen.  Kemudian dengan bantuan Ujisato Sanzaburo yang mendukung Okuni secara materi dan seni, Kabuki berubah menjadi drama. 
Okuni On Samurai Warrior 2
Dan beredar kabar bahwa Sanzaburo merupakan pasangan Okuni. Setelah kematian Sanzaburo, Okuni tetap melanjutkan kegiatan sebagai penampila Kabuki dan namanya terkenal diseluruh jepang. Padatahun 1610 Okuni pensiun dan banyak bermunculan pertunjukan yang meniru Kabuki, Okuni dikatakan meninggal pada tahun 1613 dan ada juga yang mengatakan dia meninggal tahun 1658. Patung untuk menghormati jasa Okuni dibangun di jalan Kawabata di utara Shijo Ohashi dekat dengan sungai Kamo di Kyoto.
Continue Reading..
A. Sejarah
Oichi (1547-1583) adalah seorang wanita bangsawan Jepang semasa perang sipil / periode Sengoku yang terkenal akan kecantikannya. Dia adalah adik dari salah seorang pemersatu Jepang, Oda Nobunaga dan istri dari dua daimyo terkenal Azai Nagamasa dan Shibata Katsuie. 
 
Oichi menghabiskan masa mudanya di Owari, daerah kekuasaan klan Oda. Dia dinikahkan dengan Shibata Katsuie sebagai hadiah yang diberikan Nobunaga setelah Katsuie melancarkan kudeta yang gagal padanya lalu memohon pengampunan dan bersumpah melayaninya dengan setia. Namun pernikahan mereka tidak berlangsung lama, tahun 1567 dalam penaklukan Mino, Nobunaga membatalkan pernikahannya dengan Katsuie dengan alasan politis. Oichi dinikahkan dengan rival Nobunaga, Azai Nagamasa untuk mempererat persekutuan. Dalam hal ini Oichi tidak mempunyai pilihan lain selain menurut dan terpaksa diapun bercerai dengan Katsuie Dari Nagamasa, Oichi melahirkan seorang putra, Manjumaru dan tiga orang putri Cha-cha (dikenal juga dengan Yodo Gimi atau Yodo Dono), O-Hatsu, dan O-go. Tahun 1570, suaminya mengkhianati persekutuan dengan kakaknya dengan menyerang Nobunaga bersama klan Asakura. Pertempuran sengit pun berlangsung selama tiga tahun lamanya hingga klan Asakura kalah. Setelahnya pasukan Nobunaga terus maju dan mengepung kastil Odani, pusat klan Azai tempat Oichi dan keluarganya tinggal. Nobunaga menuntut agar Oichi dikembalikan padanya. Nagamasa menyanggupi tuntutan itu, Oichi dan ketiga putrinya dipulangkan dengan selamat pada Nobunaga sementara dia sendiri dan putranya, Manjumaru melakukan seppuku di kastilnya. 


Dengan demikian Oichi kini kembali menikah dengan suami sebelumnya, Shibata Katsuie sekitar tahun 1574. Tragedi dalam kehidupannya belum berakhir, menyusul kematian Nobunaga tahun 1583, suaminya terlibat konflik dengan Toyotomi Hideyoshi mengenai masalah suksesi dalam klan Oda. Pasukan Katsuie dihancurkan di Shizugatake, perbukitan di utara Omi. Sadar dirinya telah kalah, Katsuie mengurung diri dalam kastilnya di Kita-no-shō dan siap melakukan seppuku. Dia sempat meminta Oichi agar menyelamatkan diri bersama anak-anaknya, namun kali ini Oichi tidak ingin meninggalkan suaminya seperti yang pernah dilakukan terhadap Nagamasa dulu. Oichi hanya menitipkan ketiga putrinya pada Hideyoshi sementara dia sendiri menemani suaminya menyongsong maut di kastil yang mulai terbakar.
Oichi in Sengoku Basara 2
Keturunan
Ketiga putrinya kelak menjadi istri-istri orang terkenal dalam sejarah Jepang, Cha-cha, O-Hatsu dan O-go masing-masing menikah dengan Hideyoshi, Kyôgoku Takatsugu, dan Tokugawa Hidetada. Yodo Gimi menjadi selir dari Hideyoshi, sebuah ironi karena Hideyoshilah yang bertanggung jawab atas kematian kedua orang tuanya dan juga ayah tirinya. Kepadanya, Hideyoshi menganugerahkan kastil Yodo, karena itulah kemudian dia juga dikenal dengan nama Yodo Gimi atau Yodo Dono. Dia melahirkan dua putra bagi Hideyoshi, salah satunya, Toyotomi Hideyori. Belakangan dia bersama Hideyori bunuh diri setelah kekalahannya dalam pertempuran Osaka yang adalah pertempuran terakhir jaman sengoku. 

Putri kedua, O-Hatsu menikah dengan Kyôgoku Takatsugu, bangsawan yang pernah bekerja pada klan Azai. Klan Kyôgoku memihak pada Tokugawa setelah kematian Hideyoshi. O-Hatsu berperan sebagai mediator antara Tokugawa dan kakaknya Yodo Gimi. Walaupun tidak berhasil mendamaikan kedua pihak, dia berhasil menyelamatkan putri Hideyori dengan menjadikannya biarawati setelah kekalahan di Osaka.

Putri bungsu, O-go menikah dengan shogun kedua Tokugawa, Hidetada. Mereka mempunyai banyak anak termasuk shogun ketiga, Iemitsu dan Masako, istri Kaisar Go-Mizunoo. Putri Masako, Okiko kelak menjadi Permaisuri Meisho, maka Oichi secara anumerta menjadi nenek dari shogun dan moyang dari permaisuri.
Continue Reading..
A. Sejarah
Naoe Kanetsugu adalah seorang bushi jaman Sengoku, jaman Azuchi-Momoyama hingga awal zaman Edo. Penasehat senior (karo) klan Uesugi. Kanetsugu dilahirkan tahun 1560 di provinsi Echigo sebagai putra pertama Higuchi Kanetoyo yang merupakan pengikut Nagao Masakage, dan ibu dari klan Izumi asal Shinshu. Ayah Kanetsugu disebut-sebut sebagai keturunan Higuchi Kanemitsu yang bekerja sebagai penasehat senior Minamoto no Yoshinaka (Kiso Yoshinaka). Setelah ayah Kagekatsu yang bernama Nagao Masakage wafat, Uesugi Kenshin menjadikan Uesugi Kagekatsu sebagai putra angkat. Kanetsugu merupakan teman sepermainan Kagekatsu, sehingga Sentō-in (ibu Kagekatsu sekaligus kakak perempuan Uesugi Kenshin) mengajak Kanetsugu untuk tinggal di Istana Kasugayama bersama anaknya. Pernyataan ini tidak didukung bukti-bukti kuat karena kurangnya catatan sejarah mengenai keadaan masa itu. Dalam buku sejarah Hankanfu (tahun 1702), ayah Kanetsugu justru ditulis sebagai tukang kayu bakar dan arang.


Penerus klan Naoe
Uesugi Kenshin wafat di tahun 1578, kekuasaan diwariskan kepada Uesugi Kagekatsu. Sampai bulan Agustus 1580, Higuchi Kanetsugu merupakan pendamping sekaligus perantara kalau ada pihak yang ingin berhubungan dengan Kagekatsu. Selanjutnya tanggal 15 Agustus 1580, Kanetsugu diangkat sebagai penulis Inhanjō (surat resmi) bagi Kagekatsu. 

Di tahun 1581, ketika Yamazaki Shūsen dan penasehat senior Kagekatsu bernama Naoe Nobutsuna sedang rapat di Istana Kasugayama, Mōri Hidehiro datang untuk membunuh Yamazaki Shūsen. Nobutsuna begitu terkejut dan membalas serangan Mōri Hidehiro dan berhasil melukai Hidehiro di bagian muka, tapi berakhir dengan terbunuhnya Nobutsuna di tangan Hidehiro. Naoe Nobutsuna merupakan kepala klan Naoe yang tidak memiliki putra pewaris, sehingga Kagekatsu yang tidak ingin garis keturunan klan Naoe terputus menjodohkan Kanetsugu dengan Osen no kata yang merupakan putri Naoe Kagetsuna dari klan Naoe. Pernikahan Kanetsugu dengan Osen no kata menjadikan Kanetsugu sebagai putra angkat keluarga Noe. Higuchi Kanetsugu lalu berganti nama menjadi Naoe Kanetsugu, dan diangkat sebagai pewaris klan Naoe. Selanjutnya, Kanetsugu yang dipasangkan dengan Kano Hideharu memulai tugas sebagai pejabat pemerintah.

Masa pemerintahan Toyotomi
Di tahun 1583, Kanetsugu diangkat sebagai penguasa provinsi Yamashiro (Yamashiro no Kami) dengan jabatan Jugoige. Sejak akhir tahun 1584 Kano Hideharu jatuh sakit, sehingga pemerintahan dalam negeri dan hubungan luar negeri hampir seluruhnya menjadi tanggung jawab Kanetsugu. Setelah Hideharu wafat, Kanetsugu bertugas seorang diri sampai di akhir hayatnya. 

Di tahun 1588, Toyotomi Hideyoshi menghadiahkan nama keluarga Toyotomi kepada Kanetsugu atas keberhasilannya menaklukkan Shibata Shigeie di tahun sebelumnya (1587). Secara berturut-turut Kanetsugu mencatat keberhasilan dalam tugasnya menaklukkan provinsi Sado di tahun 1589, dan menghancurkan klan Hōjō dalam Pertempuran Odawara (1590). Di tahun 1592, Kanetsugu ikut serta dalam invasi ke Joseon bersama Uesugi Kagekatsu.

Di tahun 1598, Toyotomi Hideyoshi menukar provinsi Echigo yang dimiliki Kagekatsu dengan wilayah Aizu (sekarang di Prefektur Fukushima) yang bernilai lebih tinggi (1.200.000 koku). Kanetsugu mendapat hadiah dari Hideyoshi berupa provinsi Dewa di Yonezawa senilai 60.000 koku termasuk tambahan prajurit sehingga total bernilai 300.000 koku.
Naoe Kanetsugu Armor
Pertempuran Sekigahara
Setelah Hideyoshi wafat tanggal 18 Agustus 1598, Tokugawa Ieyasu berusaha mengambil alih kepemimpinan. Kanetsugu merupakan teman dekat Ishida Mitsunari, sehingga Kanetsugu memutuskan untuk berada di pihak Ishida Mitsunari dan menjadi musuh Tokugawa Ieyasu. Pengikut setia klan Uesugi bernama Fujita Nobuyoshi tidak sependapat dengan Kanetsugu yang ingin menjadi lawan Ieyasu, dan mengusulkan perdamaian dengan klan Tokugawa. Usul berdamai dengan Ieyasu membuat murka Kanetsugu yang berakibat pada pengusiran Fujita Nobuyoshi. Kanetsugu juga berkali-kali menolak undangan Ieyasu untuk datang mengunjunginya di Kyoto. Ieyasu tidak senang dengan pembangkangan Kanetsugu dan melancarkan serangan ke Aizu yang dikenal sebagai Penaklukan Aizu. Peristiwa penyerangan ini menjadi sebab tidak langsung Pertempuran Sekigahara. 

Kanetsugu memimpin 30.000 prajurit elit untuk menyerbu ke Yamagata yang merupakan wilayah kekuasaan Mogami Yoshiaki. Penyerangan Kanetsugu berhasil menghancurkan berbagai posisi klan Mogami seperti Istana Hataya yang dipertahankan pengikut Yoshiaki yang bernama Eguchi Gobei. Selanjutnya, pasukan Kenetsugu menyerang berbagai posisi pengikut klan Mogami, seperti Istana Hasedō yang dipertahankan Shimura Mitsuyasu dan Istana Kamiyama yang dipertahankan Satomi Minbu. Akibat perlawanan sengit pasukan Mogami, penyerbuan ke Istana Hasedō memerlukan waktu yang lama, ditambah tewasnya jenderal di pihak pasukan Uesugi yang bernama Kamiizumi Yasutsuna.

Sementara itu, Pertempuran Sekigahara pecah di provinsi Mino, dan kabar kekalahan kubu pasukan barat sampai di Ōshū (provinsi Mutsu). Semangat tempur pasukan Mogami yang berpihak di kubu pasukan timur dalam Pertempuran Sekigahara menjadi menyala-nyala. Pasukan pimpinan Rusu Masakage datang untuk mengejar pasukan Kanetsugu. Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Kanetsugu dengan pasukan Rusu Masakage yang dikirim Date Masamune untuk membantu pasukan Mogami. Pengikut Kenshin seperti Suibara Chikanori dan Maeda Toshimasu bertempur mati-matian hingga berhasil menekan kerugian hingga sekecil mungkin. Perlawanan yang diberikan pasukan Uesugi sewaktu sedang ditarik bahkan sempat dipuji-puji pihak lawan (Mogami Yoshiaki dan Tokugawa Ieyasu).

Zaman Edo
Di bulan ke-7 tahun 1601, Uesugi Kagekatsu berangkat ke Kyoto ditemani Naoe Kanetsugu untuk memohon pengampunan dari Tokugawa Ieyasu. Permohonan ampun dikabulkan Ieyasu dan klan Uesugi boleh terus dipertahankan, tapi menerima hukuman berupa pemindahan wilayah kekuasaan klan Uesugi dari provinsi Aizu ke provinsi Dewa Yonezawa yang hanya bernilai 300.000 koku. 

Naoe Kanetsugu diminta bersumpah setia kepada Tokugawa Ieyasu, dan Kanetsugu berganti nama sebagai Shigemitsu pada tanggal 4 Januari 1608. Setelah itu, Kanetsugu membangun tanggul dan kota sekeliling Istana Yonezawa. Kanetsugu berjasa dalam membangun dasar-dasar pemerintahan wilayah (han) Yonezawa, termasuk pembangunan industri dan pertambangan.

Sementara itu, klan Uesugi mencoba berdamai dengan klan Tokugawa dan menjalin hubungan dengan Honda Masanobu. Di tahun 1609, klan Uesugi dibebaskan dari pajak sebesar 100.000 koku berkat bantuan Honda Masanobu yang tampil sebagai penengah sehingga klan Uesugi sangat terbantu. Selain itu, putra Masanobu yang bernama Honda Masashige untuk sementara sempat dijadikan putra angkat Kanetsugu. Hubungan bapak-anak antara Kanetsugu dan Masashige bahkan masih terus berlanjut setelah status putra angkat Masashige dibatalkan.

Di masa tuanya, Kanetsugu sempat bertempur di pihak Tokugawa dalam Pertempuran Osaka tahun 1614. Di rumah kediaman Uroko-yashiki di Edo, Kanetsugu wafat di usia 60 tahun pada tanggal 19 Desember 1619.
Continue Reading..
A. Sejarah
Kunoichi adalah ninja wanita, mereka diajarkan ilmu ninjutsu dan ilmu merayu,memanipulasi,menyamar,intuisi. Kemampuan ini memberikan mereka kemudahan dalam menyusup ke pikiran pemimpin politik, perang dan bisnis. Kebanyakan mereka menyamar sebagai geisha dan juga seorang biksu perempuan di biara-biara. Kunoichidilatih juga untuk mempermainkan emosi lelaki, tetapi juga harus bisa mengontrol emosi diri sendiri. Kunoichi dianggap lebih mudah masuk ke dalam istana walaupun dengan penjagaan yang ketat.

Kebanyakan kunoichi adalah wanita yang sudah yatim piatu sejak kecil, atau dijual oleh keluarganya untuk menghidupi sehari-hari. Mereka dilatih oleh kunoichi yang lebih tua dan menjadikan mereka sebagai senjata bagi tuannya. Walaupun begitu banyak juga kunoichi yang berasal dari kalangan sosial atas, dan menjalankannya dengan kerja keras seperti pada Mochizuki Chiyome. Kunoichi berbeda dengan ninja laki-laki pada umumnya. Mereka lebih mementingkan cara bertarung menggunakan kecepatan dan memukul titik vital lawan agar cepat lumpuh. Kunoichi lebih mementingkan kecepatan dibandingkan dengan kekuatan tubuh.

Kemampuan yang dimiliki Kunoichi :
1. Boryaku
merencanakan strategi dalam menyamar maupun menyusup dalam daerah lawan.

2. Intonjutsu
menyamar, menipu dan membuat ricuh daerah lawan dengan menyebarkan isu-isu negatif di kalangan masyarakat.

3. Kayakujutsu
Membuat dan menggunakan bahan peledak dalam pertempuran ataupun dalam penyusupan sebagai umpan maupun untuk perlindungan diri.

4. Shinobi iri
Ilmu untuk memasuki daerah lawan, menyusup secara diam-diam ke daerah lawan.

5. Shurikenjutsu
Melemparkan Senjata rahasia.

6. Tantojutsu
Ilmu menggunakan senjata berupa pisau.

7. Yagen
Ilmu menggunakan racun.
Continue Reading..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
;