Nama Zashiki Warashi diambil dari istilah nama lantai tatami 'Zashiki' dan 'Warashi' (istilah lain untuk menyebut 'bocah') yang keseluruhannya berarti 'Bocah di dalam ruangan'.
Continue Reading..
Showing posts with label Makhluk Legenda. Show all posts
Showing posts with label Makhluk Legenda. Show all posts
Kerakera - onna 倩兮女 (けらけらおんな) berasal dari kata "kerakera" yang artinya tertawa dan "onna" artinya perempuan. Jadi "kerakera - onna" artinya wanita yang sering tertawa.
Continue Reading..
Futakuchi-onna (二口女) adalah salah satu siluman di jepang. Ciri - ciri mereka adalah memiliki 2 mulut. Yang pertama adalah mulut normal yang terletak di muka dan yang kedua adalah mulut yang terletak di belakang kepala di bawah rambut. Di sana, tengkorak wanita terpisah atau terbelah , dan membentuk bibir, gigi dan lidah. Sehingga menciptakan mulut kedua yang dapat digunakan. Dan membuat rambut seperti tentakel sehingga bisa mengambil makanan dan memasukan makanan tersebut ke mulut yang berada di belakang. Futakuchi - onna juga memakan makanan melewati bibir normal , namun mulut di bagian belakang kepalanya mengkonsumsi dua kali lipat.
Nukekubi
(Hiragana "ぬけくび" atau Katakana "ヌケクビ") adalah salah satu siluman di
jepang. Pada siang hari Nukekubi terlihat seperti wanita normal , tetapi
jika malam hari kepalanya bisa di lepaskan dari tubuh mereka dan
terbang mencari mangsa manusia. Jika kepala ini menemukan mangsanya yang
dilakukan pertama adalah berteriak (untuk meningkatkan ketakutan
korban-korban mereka) , kemudian diakhiri dengan menggigit.
Nure-onna (濡女 ) adalah makhluk bertubuh ular dengan kepala seorang wanita. Banyak cerita bervariasi tentang bentuk dari Nure-onna salah satunya yaitu dia digambarkan memiliki tubuh sepanjang 300 m,mempunyai cakar dan taring yang panjang serta memiliki rambut yang sangat indah dan ia slalu menggendong bayi kecilnya berbentuk seperti kepompong yang besar biasanya untuk menarik perhatian korbannya. Nure-onna biasanya terlihat di sebuah pantai, sambil mencuci rambutnya.
Continue Reading..
Hanako, hantu di toilet hampir mencapai status fenomena nasional dalam legenda Jepang 20 tahun lalu, ketika gelombang cerita tentang hantu-penampakan menyapu lingkungan sekolah nasional.
Continue Reading..
Kuchisake Onna, atau yang lebih dikenal sebagai wanita bermulut robek ini, menjadi legenda masyarakat yang menakutkan di jepang.
Kisah Yuki-Onna (Wanita Salju) Merupakan salah satu kisah hantu klasik di Jepang, yang sudah sering diangkat dalam bentuk Opera, bahkan pernah dibuat dalam bentuk film klasik. Kisah hantu tidak klasik ditandai dengan adegan berdarah-darah, namun lebih merupakan cerita yang yang diisi tokoh manusia dan hantu yang melibatkan percintaan, kesedihan yang dalam dan tragedi.
Continue Reading..
![]() |
Dewa Kashima Menyegel Monster Lele Raksasa Namazu |
Di Mitos Jepang, Ikan Lele Raksasa-lah yang bertanggung jawab atas
kejadian Tsunami di Pesisir Jepang. Ikan lele raksasa ini bernama
Namazu, menyebabkan Gempa Bumi dan hidup di lumpur di bawah bumi. Ikan
lele ini konon suka bergurau dan hanya bisa ditaklukkan oleh Kashima,
dewa yang melindungi bangsa Jepang dari gempa bumi.
Continue Reading..
![]() |
Dalam cerita rakyat "Omoitsuzura", obake berleher panjang keluar dari dalam keranjang. Lukisan ukiyo-e karya Tsukioka Yoshitoshi. |
Obake atau bakemono adalah sejenis yōkai dalam cerita rakyat Jepang. Arti harfiah dari kata obake adalah sesuatu yang sangat besar atau sesuatu yang bentuknya aneh.
Continue Reading..
10:37 PM |
Category:
Makhluk Legenda
|
0
comments
Adalah makhluk dalam legenda Jepang. Salah satu Kami
penunggu gunung, atau yōkai yang erat hubungannya dengan burung elang
atau gagak. Pakaiannya mirip dengan pakaian pendeta yamabushi yang
menempa diri di hutan dan gunung. Tengu memiliki hidung yang panjang,
wajahnya merah, memiliki sepasang sayap, serta kuku kaki dan tangan yang
sangat panjang. Tengu bisa terbang bebas di angkasa sambil membawa
tongkat yang disebut kongōzue, pedang besar (tachi), dan kipas berbentuk
daun (hauchiwa). Pekerjaannya menghalangi orang yang ingin mendalami
agama Buddha.Nama lainnya adalah Gehō-sama (外法様 tuan sihir).
Continue Reading..
4:00 PM |
Category:
Makhluk Legenda
|
0
comments
Kappa (河童, Kappa "anak sungai"), dipanggil juga Gatarō
(川太郎, Gatarō "anak sungai") atau Kawako (川子, Kawako "anak sungai"),
adalah makhluk legenda; suatu jenis peri air yang ditemukan dalam cerita
rakyat Jepang.
Meski demikian mereka juga dianggap sebagai bagian dari
cryptozoology,
yang disebabkan oleh beberapa penampakan. Dalam aliran Shinto mereka
dianggap sebagai satu dari banyak suijin (literally "dewa air").
Kebanyakan gambaran memperlihatkan kappa sebagai humanoid seukuran anak, meskipun tubuh mereka lebih menyerupai monyet atau kodok daripada
manusia.
Beberapa keterangan menyatakan wajah mereka seperti kera,
sementara yang
lain memperlihatkan mereka dengan paras berparuh yang lebih mirip
kura-kura atau bebek. Gambar-gambar biasanya menampilkan kappa dengan
cangkan yang tebal dan kulit bersisik dengan warna antara hijau ke
kuning atau biru.
Kappa menempati kolam-kolam dan sungai–sungai Jepang dan memiliki beragam tampilan untuk menolong mereka di lingkungan ini, seperti tangan dan kaki yang berselaput. Mereka kadang-kadang juga disebut memiliki bau seperti ikan, dan mereka dapat berenang seperti mereka. Ungkapan kappa-no-kawa-nagare ("seekor kappa tenggelam di dalam sungai") menyampaikan maksud bahwa bahkan ahli pun membuat kesalahan.
Sesuatu yang paling dapat dicatat dari Kappa, meski
demikian, adalah
lekuk berisi air di atas kepala mereka. Rongga-rongga ini dikelilingi
oleh rambut tipis, dan potongan rambut jenis ini dinamai okappa-atama
dari makhluk-nakhluk ini. Kappa mendapatkan kekuatan mereka yang luar
biasa dari lubang-lubang berisi cairan ini, dan mereka yang berhadapan
dengannya dapat memanfaatkan kelemahan ini dengan membuat Kappa
menumpahkan air tersebut dari kepala mereka. Kappa memiliki rasa etika
yang dalam, jadi sebuah metode yang dipercaya untuk menarik perhatian,
untuk sebuah kappa tidak dapat lagi selain membalas dengan bungkukan
yang dalam, meski ini mengakibatkan hilangnya kepala-air dalam
prosesnya. Ketika habis, Kappa melemah dan mungkin mati. Cerita lain
mengatakan bahwa air ini memungkinkan kappa untuk bergerak di darat, dan
ketika kosong, makhluk ini tidak dapat bergerak. Anak-anak keras kepala
didorong untuk mengikuti kebiasaan membungkuk hingga ke tanah yang
merupakan pertahanan dalam melawan kappa.
Kappa adalah pembuat masalah yang nakal. Ejekan mereka
mulai dari yang
secara relative tidak berbahaya, seperti kentut dengan keras atay
memperhatikan kimono perempuan, hingga yang lebih berbahaya, seperti
mencuri tanaman, menculik anak-anak, atau memperkosa perempuan.
Faktanya, anak-anak kecil adalah salah satu makanan favorit kappa yang
rakus, meski mereka juga akan memakan yang dewasa juga. Mereka memakan
korban-korban ini dengan menyedot keluat shirikodama (尻子玉, shirikodama)(atau usus, darah, liver, atau “daya hidup,” bergantung pada
legendanya) melalui anus. Bahkan sekarang, tanda-tanda bahaya tentang
kappa yang muncul dengan tubuh air di beberapa dan desa Jepang. Kappa
juga disebutkan takut akan api, dan beberapa desa menyelenggarakan
festival kembang api setiap tahun untuk menakuti roh-roh ini.
Kappa tidak sepenuhnya antagonis bagi manusia,
bagaimanapun juga. Mereka
penasaran dengan peradaban manusia, dan mereka bias mengerti dan
berbicara bahasa Jepang. Mereka kadang menantang siapa saja yang
ditemuinya dalam beragam keahlian, seperti shogi atau gulat sumo. Mereka
juga mungkin bersahabat dengan manusia sebagai pertukaran atas
hadiah-hadiah dan penawaran-penawaran, terutama mentimun, makanan yang
dikethui kappa dapat menikmatinya lebih dari anak-anak manusia. Orangtua
masyarakat Jepang kadang menulis nama anak-anak mereka (atau mereka
sendiri) pada mentimu dan melemparkannya ke perairan yang didalamnya
terdapat kappa dalam rangka membujuk mereka dan mengizinkan keluarganya
untuk mandi. Bahkan ada sejenis sushi gulung isi mentimun yang dinaman
kappa, kappamaki.
Sekali bersahabat, kappa diketahui melakukan beragam
pekerjaan untuk
manusia, seperti membantu petani mengairi sawahnya. Mereka juga memiliki
pengetahuan dalam bidang pengobatan, dan legenda menyatakan bahwa
mereka mengajarkan seni mengembalikan tulang ke posisinya pada manusia.
Karena beberapa aspek kebaikan hati ini, beberapa kuil didirikan untuk
memuja khususnya Kappa yang suka menolong. Kappa juga bias ditipu untuk
menolong orang. Dengan rasa sopan yang kuat tidak menizinkan mereka
untuk melanggar sumpah, sebagai contoh, jika seorang manusia mampu
menipu kappa hingga berjanji untuk menolongnya, kappa tidak memiliki
pilihan kecuali mengikutinya.
Continue Reading..
3:41 PM |
Category:
Makhluk Legenda
|
0
comments
Tsuchinoko (ツチノコ) adalah hewan yang dilaporkan ada di Jepang tapi belum pernah bisa dibuktikan (kriptid). Bentuknya seperti ular namun berperut gendut mirip botol atau pin boling dengan ekor yang kecil mirip ekor tikus. Hewan ini dilaporkan pernah "dilihat" saksi mata di berbagai tempat di Jepang, kecuali di Hokkaido dan Kepulauan Ryukyu. Hingga kini, tsuchinoko belum pernah berhasil ditangkap orang karena saksi mata menjadi takut, atau hewan ini lebih dulu melarikan diri.
Nama "Tsuchinoko" berasal dari nama lokal untuk "hewan" ini menurut penduduk daerah Kansai (Kyoto, Mie, Nara, dan Shikoku). Di daerah Kanto, penduduk menyebutnya sebagai bachihebi. Beberapa pemerintah daerah di Jepang menawarkan hadiah uang dalam jumlah besar bagi orang yang berhasil menangkap tsuchinoko. Hadiah uang sebesar 100 juta yen pernah ditawarkan kota Itoigawa, Niigata.
Saksi mata yang mengaku pernah "melihat" tsuchinoko melaporkan ciri fisik dan tingkah laku sebagai berikut:
* Dibandingkan dengan ular biasa, bagian perut sedikit agak gendut
* Kuat meloncat hingga sekitar 1 meter
* Suka minum sake
* Bisa berbunyi "chii"
* Bergerak dengan sangat cepat
* Cara bergerak seperti ulat atau menggulung diri sambil menggigit bagian ekor dan berputar bagaikan roda
* Dari mulut menyemburkan api.
Sejarah
Alat-alat dari batu berbentuk ular yang mirip tsuchinoko ditemukan dari situs arkeologi zaman Jomon di Hida, Prefektur Gifu. Gambar yang mirip tsuchinoko juga ditemukan pada bagian luar tembikar berbentuk guci yang berasal dari situs arkeologi di Prefektur Nagano.Tsuchinoko dijelaskan sebagai dewa padang rumput dalam literatur klasik Kojiki yang ditulis pada abad ke-8.Dalam ensiklopedia Wakan Sansai Zue asal zaman Edo, tsuchinoko ditulis dalam artikel berjudul Nozuchihebi (野槌蛇, ular palu ladang).
Penjelasan yang masuk akal
Kemungkinan besar, orang hanya salah melihat saja. Perut ular yang baru saja menelan mangsa berukuran besar akan membesar seperti sosok tsuchinoko yang dilaporkan saksi mata. Selain itu, tsuchinoko mirip dengan kadal genus Tiliqua yang masuk ke Jepang sebagai hewan peliharaan sejak sekitar tahun 1970-an. Kadal tersebut memiliki kaki yang kecil dan hampir tidak terlihat, sehingga di tengah kerimbunan dapat disangka sebagai tsuchinoko.
Continue Reading..
3:28 PM |
Category:
Makhluk Legenda
|
0
comments
Tanuki (狸 atau タヌキ) adalah sebutan untuk binatang anjing rakun dalam bahasa Jepang. Sebutan "Tanuki" digunakan untuk dua subspesies anjing rakun (Nyctereutes procyonoides): N. p. viverrinus (anjing rakun biasa) dan N. p. albus (anjing rakun putih asal Hokkaido).
Tanuki digambarkan dalam cerita rakyat Jepang sebagai makhluk yang nakal, kocak, riang gembira, serta pandai menyamar dan berubah bentuk. Cerita rakyat berjudul Periuk Bunbuku dan Gunung Kachi-kachi menampilkan Tanuki sebagai tokoh utama.
Penggambaran Tanuki dengan skrotum yang sangat besar berasal dari penggunaan kulit Tanuki dalam kerajinan emas untuk melebarkan lembaran emas. Bentuk anatomi yang khas tersebut menjadikan Tanuki populer sebagai lagu anak-anak yang secara eksplisit menyebut bagian tubuh sebelah bawah milik Tanuki.
Tanuki digambarkan dalam cerita rakyat Jepang sebagai makhluk yang nakal, kocak, riang gembira, serta pandai menyamar dan berubah bentuk. Cerita rakyat berjudul Periuk Bunbuku dan Gunung Kachi-kachi menampilkan Tanuki sebagai tokoh utama.
Penggambaran Tanuki dengan skrotum yang sangat besar berasal dari penggunaan kulit Tanuki dalam kerajinan emas untuk melebarkan lembaran emas. Bentuk anatomi yang khas tersebut menjadikan Tanuki populer sebagai lagu anak-anak yang secara eksplisit menyebut bagian tubuh sebelah bawah milik Tanuki.
Cerita Rakyat
Walaupun sudah dikenal sejak dulu dan sering muncul dalam cerita rakyat, sebagian orang di Jepang masih tidak bisa membedakan Tanuki (anjing rakun) dengan binatang lain. Tanuki sering disebut Mujina atau Mami yang sebenarnya merupakan nama untuk hewan spesies Meles meles (Eurasian badger). Di desa-desa sekitar wilayah Kanto, penduduk setempat menyebut anjing rakun sebagai Mujina. Di sebagian wilayah Prefektur Tochigi, Tanuki disebut Mujina, dan sebaliknya Mujina (Meles meles) disebut Tanuki.
Penggambaran Tanuki sebagai makhluk yang kocak baru dilakukan di zaman Edo. Tanuki digambarkan berperut gendut, memiliki skrotum yang sangat besar hingga bisa dipakai memukul-mukul perutnya sendiri. Tanuki yang muncul dalam cerita rakyat di zaman Kamakura dan zaman Muromachi justru digambarkan sebagai hantu menakutkan yang kadang-kadang suka makan orang.
Dalam cerita Gunung Kachi-kachi (Kachi-kachi Yama) yang diambil dari kumpulan cerita pendek Otogizōshi di zaman Muromachi, Tanuki digambarkan sebagai makhluk jahat. Tanuki tega membohongi seorang nenek dan membunuhnya untuk dibuat sup. Setelah itu, Tanuki menyamar sebagai si nenek dan berhasil menipu si kakek untuk memakan sup berisi daging si nenek.
Dalam cerita Periuk Bunbuku (Bunbuku Chagama), Tanuki digambarkan ingin membalas budi seorang petani yang telah menolongnya. Agar petani bisa mendapat uang, Tanuki menyamar menjadi periuk untuk merebus air sewaktu membuat teh (chagama). Periuk ini dijual kepada pendeta di sebuah kuil, tapi ketika api mulai dinyalakan di bawah periuk yang dipakai untuk memasak air, kaki dan kepala keluar dari periuk dan Tanuki lari kesakitan.
Walaupun sudah dikenal sejak dulu dan sering muncul dalam cerita rakyat, sebagian orang di Jepang masih tidak bisa membedakan Tanuki (anjing rakun) dengan binatang lain. Tanuki sering disebut Mujina atau Mami yang sebenarnya merupakan nama untuk hewan spesies Meles meles (Eurasian badger). Di desa-desa sekitar wilayah Kanto, penduduk setempat menyebut anjing rakun sebagai Mujina. Di sebagian wilayah Prefektur Tochigi, Tanuki disebut Mujina, dan sebaliknya Mujina (Meles meles) disebut Tanuki.
Penggambaran Tanuki sebagai makhluk yang kocak baru dilakukan di zaman Edo. Tanuki digambarkan berperut gendut, memiliki skrotum yang sangat besar hingga bisa dipakai memukul-mukul perutnya sendiri. Tanuki yang muncul dalam cerita rakyat di zaman Kamakura dan zaman Muromachi justru digambarkan sebagai hantu menakutkan yang kadang-kadang suka makan orang.
Dalam cerita Gunung Kachi-kachi (Kachi-kachi Yama) yang diambil dari kumpulan cerita pendek Otogizōshi di zaman Muromachi, Tanuki digambarkan sebagai makhluk jahat. Tanuki tega membohongi seorang nenek dan membunuhnya untuk dibuat sup. Setelah itu, Tanuki menyamar sebagai si nenek dan berhasil menipu si kakek untuk memakan sup berisi daging si nenek.
Dalam cerita Periuk Bunbuku (Bunbuku Chagama), Tanuki digambarkan ingin membalas budi seorang petani yang telah menolongnya. Agar petani bisa mendapat uang, Tanuki menyamar menjadi periuk untuk merebus air sewaktu membuat teh (chagama). Periuk ini dijual kepada pendeta di sebuah kuil, tapi ketika api mulai dinyalakan di bawah periuk yang dipakai untuk memasak air, kaki dan kepala keluar dari periuk dan Tanuki lari kesakitan.
Patung keramik
Hubungan Tanuki dengan kerajinan emas mengubah Tanuki sebagai lambang pembawa keberuntungan, dan lahir tradisi memasang patung keramik Tanuki di halaman rumah. Di depan rumah minum atau rumah makan yang menghidangkan mi sering dipajang patung keramik Tanuki.
Kota Shigaraki Prefektur Shiga memiliki kerajinan keramik yang disebut Shigaraki-yaki. Di antara produksinya yang terkenal adalah patung keramik berbentuk Tanuki yang memakai topi dan sedang memegang botol sake.
Hubungan Tanuki dengan kerajinan emas mengubah Tanuki sebagai lambang pembawa keberuntungan, dan lahir tradisi memasang patung keramik Tanuki di halaman rumah. Di depan rumah minum atau rumah makan yang menghidangkan mi sering dipajang patung keramik Tanuki.
Kota Shigaraki Prefektur Shiga memiliki kerajinan keramik yang disebut Shigaraki-yaki. Di antara produksinya yang terkenal adalah patung keramik berbentuk Tanuki yang memakai topi dan sedang memegang botol sake.
3:16 PM |
Category:
Makhluk Legenda
|
0
comments
Oni (鬼) adalah makhluk kuat, jahat, dan menakutkan yang dipercaya memiliki kekuatan supranatural dalam kepercayaan Jepang. Ia datang dari dunia lain membawa bencana atau nasib baik. Kekuatan spiritual yang dimilikinya begitu menakutkan, dan dipercaya memiliki kekuatan baik sekaligus jahat, sehingga menjadi obyek pemujaan sekaligus dihindari kehadirannya.Oni termasuk salah satu jenis yōkai.
Dalam bahasa Tionghoa, aksara hanzi untuk oni dibaca sebagai "guǐ" yang berarti arwah orang meninggal. Bagi orang Tionghoa, nama tersebut tabu untuk disebut-sebut. Di Jepang, aksara yang sama dibaca sebagai oni (iblis), mono (arwah yang berdiam), atau kami.
Dalam bahasa Tionghoa, aksara hanzi untuk oni dibaca sebagai "guǐ" yang berarti arwah orang meninggal. Bagi orang Tionghoa, nama tersebut tabu untuk disebut-sebut. Di Jepang, aksara yang sama dibaca sebagai oni (iblis), mono (arwah yang berdiam), atau kami.
Sejak zaman Heian, oni digambarkan sebagai laki-laki besar berambut gondrong dan keriting. Matanya besar menakutkan. Di kepalanya terdapat dua buah tanduk (oni merah) atau sebuah tanduk (oni biru). Mulutnya dipenuhi gigi yang bertaring, dan jarinya berkuku tajam. Pakaian hanya berupa sepotong cawat (fundoshi) dari kulit harimau. Senjata yang dibawanya disebut kanebō, berbentuk sebilah gada penuh duri-duri tajam.
Asal-usul
Penggambaran sosok oni didasarkan pada konsep budaya Tiongkok dan Onmyōdō yang menetapkan mata angin timur laut sebagai arah sial atau kimon (鬼門) ("gerbang oni"). Mata angin timur laut berada di antara utara ("kerbau") dan timur ("harimau"), dan ditulis sebagai ushitora (艮, kerbau-harimau). Kerbau memiliki tanduk sehingga oni digambarkan bertanduk. Gigi taring dan kuku tajam berasal gambaran sosok harimau, sehingga perlu diperjelas dengan memakai cawat dari kulit harimau. Dalam cerita rakyat, Momotaro membasmi oni dengan bantuan monyet, burung pegar (ayam), dan anjing. Semuanya adalah nama hewan yang dijadikan nama mata angin yang berlawanan dengan arah timur laut.
Shuten Dōji adalah oni yang kabarnya tinggal di Provinsi Tamba. Ia juga digambarkan memiliki tanduk dengan rambut merah di kepala yang tumbuh menjadi satu dengan kumis, janggut, cambang, dan alis. Tangan dan kakinya seperti tangan dan kaki beruang. Walaupun demikian, orang mulanya tidak tahu sosok oni yang sebenarnya. Pada mulanya, oni adalah sosok yang tidak terlihat, dan berasal dari kata "onu" (隠, menyembunyikan). Ia kadang-kadang digambarkan sebagai pria tampan atau wanita cantik yang suka memangsa laki-laki atau perempuan muda yang sedang diingininya. Gambaran tentang oni yang sekarang diketahui orang diperkirakan bercampur dengan sosok raksasa.
Oni dalam cerita rakyat sering digambarkan berkulit merah dengan rambut pirang atau coklat tua. Sosok oni diperkirakan berasal dari penampilan bajak laut yang datang dari perairan sekitar Rusia. Kulit mereka yang putih menjadi merah setelah terbakar matahari. Penduduk setempat yang belum pernah melihat orang asing mengira mereka adalah oni.