Showing posts with label Budaya Jepang. Show all posts
Showing posts with label Budaya Jepang. Show all posts

Tentunya sebagian dari kita ada yang merasa penasaran, bagaimanakah bentuk Jepang jaman dulu itu. Di Taito-ku, Tokyo, ada sebuah museum bernama Shitamachi Museum, yang di dalamnya kita dapat melihat bagaimana Jepang, tepatnya daerah Shitamachi jaman dulu itu. Shitamachi adalah sebuah distrik pusat perdagangan tradisional, hiburan dan perumahan di Tokyo. Seratus tahun yang lalu, area ini masih memiliki rasa jaman Edo (tahun 1603 hingga 1868), namun kemudian berubah drastis sejak Perang Dunia ke-2.
Continue Reading..

Arsitektur bangunan di Jepang berubah dari tahun ke tahun Di mulai dari akhir abad 19, awal abad ke-20 sampai hari ini. Berikut foto foto yang menggambarkan suasana kota Jepang tempo dulu hingga sekarang.

Continue Reading..
Adolfo Farsari (11 Februari 1841 - 7 Februari 1898), seorang fotografer Italia yang tinggal di Yokohama, Jepang. Ia memulai karirnya sebagai seorang militer dan bertugas untuk sementara di Uni Angkatan Darat dalam Perang Sipil Amerika. Karirnya beralih menjadi pengusaha sukses dan fotografer komersial. Karya fotografinya sangat dikagumi, terutama potret lukisan berwarna dan lanskap, yang sebagian besar dijual kepada untuk warga asing yang berkunjung ke negara itu. Karya Farsari diedarkan secara luas, disajikan dalam bentuk buku dan majalah.
Continue Reading..
Takayama-Matsuri
Sepanjang tahun di Jepang dipenuhi dengan festival-festival yang menarik. Kita tentu telah sangat akrab dengan banyaknya hari libur di Indonesia. Di Jepang kita akan menjumpai jumlah hari libur yang kurang lebih sama banyaknya. Sebagian besar hari libur itu adalah untuk memperingati festival yang secara rutin digelar tiap tahun secara turun temurun, yang slah satunya adalah festival musim panas. Sebuah perpaduan yang sangat indah antara masa lampau dengan masa kini, manakala melihat rombongan gadis berkimono melenggang di tengah rimbunan gedung pencakar langit, dan ribuan orang berjas rapi di kawasan kota Tokyo.

1. Tanabata
Asal-usul festival ini sangat menarik untuk diceritakan, bermula di Tiongkok dan diperkenalkan kepada masyarakat Jepang pada jaman Nara. Kisahnya bermula pada cerita cinta dua manusia bernama Altair (Hikoboshi) dan Vega (Orihime), bintang tercerah dalam rasi bintang Lyra.
Continue Reading..
Yatai yang dalam bahasa jepang berarti stand, booth, warung kaki lima, atau bisa di sebut juga warung angkringan dalam bahasa jawa yang setelah di amati,
Continue Reading..


Jika dilihat sekilas, Jepang adalah negara yang paling sopan penduduknya. Kenapa? Karena mereka paling sering membungkuk.
Continue Reading..

Otaku (おたく) adalah istilah bahasa Jepang yang digunakan untuk menyebut orang yang betul-betul menekuni hobi atau kata ganti orang kedua yang paling sopan dalam bahasa Jepang baku, setara dengan kata "Anda" dalam bahasa Indonesia.
Continue Reading..
Chichibuyo Matsuri
 
Matsuri adalah kata dalam bahasa jepang yang menurut pengertian agama shinto berarti ritual yang dipersembahkan untuk kami, sedangkan menurut pengertian sekularisme berarti festival, perayaan atau hari libur perayaan.

Matsuri diadakan di banyak tempat di jepang dan pada umumnya diselenggarakan jinja atau kuil, walaupun ada juga matsuri yang diselenggarakan gereja dan matsuri yang tidak berkaitan dengan institusi keagamaan. Di daerah kyushu, matsuri yang dilangsungkan pada musim gugur disebut kunchi.
Continue Reading..


Satu lagi budaya unik, fakta unik sekaligus misteri manusia dari jepang. Tersebar dibagian utara Jepang dua lusin mumi biarawan Jepang dikenal sebagai Sokushinbutsu. Pengikut Shugendo, bentuk kuno agama Buddha, para biarawan mati dan mengawetkan diri seindiri dalam usaha penyangkalan diri dan memperoleh kedudukan mulia di surga.
Continue Reading..

Tradisi & Festival

Perayaan dilakukan di malam ke-6 bulan ke-7, atau pagi di hari ke-7 bulan ke-7. Sebagian besar upacara dimulai setelah tengah malam di hari ke-7 bulan ke-7. Di tengah malam bintang-bintang naik mendekati zenith, dan merupakan saat bintang Altair, bintang Vega, dan galaksi Bima Sakti paling mudah dilihat.

Kemungkinan hari cerah pada hari ke-7 bulan ke-7 kalender Tionghoa lebih besar daripada 7 Juli yang masih merupakan musim panas. Hujan yang turun di malam Tanabata disebut Sairuiu, dan konon berasal dari air mata Orihime dan Hikoboshi yang menangis karena tidak bisa bertemu.
Continue Reading..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
;