A. Sejarah
Naoe Kanetsugu adalah seorang bushi jaman Sengoku, jaman Azuchi-Momoyama hingga awal zaman Edo. Penasehat senior (karo) klan Uesugi. Kanetsugu dilahirkan tahun 1560 di provinsi Echigo sebagai putra pertama Higuchi Kanetoyo yang merupakan pengikut Nagao Masakage, dan ibu dari klan Izumi asal Shinshu. Ayah Kanetsugu disebut-sebut sebagai keturunan Higuchi Kanemitsu yang bekerja sebagai penasehat senior Minamoto no Yoshinaka (Kiso Yoshinaka). Setelah ayah Kagekatsu yang bernama Nagao Masakage wafat, Uesugi Kenshin menjadikan Uesugi Kagekatsu sebagai putra angkat. Kanetsugu merupakan teman sepermainan Kagekatsu, sehingga Sentō-in (ibu Kagekatsu sekaligus kakak perempuan Uesugi Kenshin) mengajak Kanetsugu untuk tinggal di Istana Kasugayama bersama anaknya. Pernyataan ini tidak didukung bukti-bukti kuat karena kurangnya catatan sejarah mengenai keadaan masa itu. Dalam buku sejarah Hankanfu (tahun 1702), ayah Kanetsugu justru ditulis sebagai tukang kayu bakar dan arang.


Penerus klan Naoe
Uesugi Kenshin wafat di tahun 1578, kekuasaan diwariskan kepada Uesugi Kagekatsu. Sampai bulan Agustus 1580, Higuchi Kanetsugu merupakan pendamping sekaligus perantara kalau ada pihak yang ingin berhubungan dengan Kagekatsu. Selanjutnya tanggal 15 Agustus 1580, Kanetsugu diangkat sebagai penulis Inhanjō (surat resmi) bagi Kagekatsu. 

Di tahun 1581, ketika Yamazaki Shūsen dan penasehat senior Kagekatsu bernama Naoe Nobutsuna sedang rapat di Istana Kasugayama, Mōri Hidehiro datang untuk membunuh Yamazaki Shūsen. Nobutsuna begitu terkejut dan membalas serangan Mōri Hidehiro dan berhasil melukai Hidehiro di bagian muka, tapi berakhir dengan terbunuhnya Nobutsuna di tangan Hidehiro. Naoe Nobutsuna merupakan kepala klan Naoe yang tidak memiliki putra pewaris, sehingga Kagekatsu yang tidak ingin garis keturunan klan Naoe terputus menjodohkan Kanetsugu dengan Osen no kata yang merupakan putri Naoe Kagetsuna dari klan Naoe. Pernikahan Kanetsugu dengan Osen no kata menjadikan Kanetsugu sebagai putra angkat keluarga Noe. Higuchi Kanetsugu lalu berganti nama menjadi Naoe Kanetsugu, dan diangkat sebagai pewaris klan Naoe. Selanjutnya, Kanetsugu yang dipasangkan dengan Kano Hideharu memulai tugas sebagai pejabat pemerintah.

Masa pemerintahan Toyotomi
Di tahun 1583, Kanetsugu diangkat sebagai penguasa provinsi Yamashiro (Yamashiro no Kami) dengan jabatan Jugoige. Sejak akhir tahun 1584 Kano Hideharu jatuh sakit, sehingga pemerintahan dalam negeri dan hubungan luar negeri hampir seluruhnya menjadi tanggung jawab Kanetsugu. Setelah Hideharu wafat, Kanetsugu bertugas seorang diri sampai di akhir hayatnya. 

Di tahun 1588, Toyotomi Hideyoshi menghadiahkan nama keluarga Toyotomi kepada Kanetsugu atas keberhasilannya menaklukkan Shibata Shigeie di tahun sebelumnya (1587). Secara berturut-turut Kanetsugu mencatat keberhasilan dalam tugasnya menaklukkan provinsi Sado di tahun 1589, dan menghancurkan klan Hōjō dalam Pertempuran Odawara (1590). Di tahun 1592, Kanetsugu ikut serta dalam invasi ke Joseon bersama Uesugi Kagekatsu.

Di tahun 1598, Toyotomi Hideyoshi menukar provinsi Echigo yang dimiliki Kagekatsu dengan wilayah Aizu (sekarang di Prefektur Fukushima) yang bernilai lebih tinggi (1.200.000 koku). Kanetsugu mendapat hadiah dari Hideyoshi berupa provinsi Dewa di Yonezawa senilai 60.000 koku termasuk tambahan prajurit sehingga total bernilai 300.000 koku.
Naoe Kanetsugu Armor
Pertempuran Sekigahara
Setelah Hideyoshi wafat tanggal 18 Agustus 1598, Tokugawa Ieyasu berusaha mengambil alih kepemimpinan. Kanetsugu merupakan teman dekat Ishida Mitsunari, sehingga Kanetsugu memutuskan untuk berada di pihak Ishida Mitsunari dan menjadi musuh Tokugawa Ieyasu. Pengikut setia klan Uesugi bernama Fujita Nobuyoshi tidak sependapat dengan Kanetsugu yang ingin menjadi lawan Ieyasu, dan mengusulkan perdamaian dengan klan Tokugawa. Usul berdamai dengan Ieyasu membuat murka Kanetsugu yang berakibat pada pengusiran Fujita Nobuyoshi. Kanetsugu juga berkali-kali menolak undangan Ieyasu untuk datang mengunjunginya di Kyoto. Ieyasu tidak senang dengan pembangkangan Kanetsugu dan melancarkan serangan ke Aizu yang dikenal sebagai Penaklukan Aizu. Peristiwa penyerangan ini menjadi sebab tidak langsung Pertempuran Sekigahara. 

Kanetsugu memimpin 30.000 prajurit elit untuk menyerbu ke Yamagata yang merupakan wilayah kekuasaan Mogami Yoshiaki. Penyerangan Kanetsugu berhasil menghancurkan berbagai posisi klan Mogami seperti Istana Hataya yang dipertahankan pengikut Yoshiaki yang bernama Eguchi Gobei. Selanjutnya, pasukan Kenetsugu menyerang berbagai posisi pengikut klan Mogami, seperti Istana Hasedō yang dipertahankan Shimura Mitsuyasu dan Istana Kamiyama yang dipertahankan Satomi Minbu. Akibat perlawanan sengit pasukan Mogami, penyerbuan ke Istana Hasedō memerlukan waktu yang lama, ditambah tewasnya jenderal di pihak pasukan Uesugi yang bernama Kamiizumi Yasutsuna.

Sementara itu, Pertempuran Sekigahara pecah di provinsi Mino, dan kabar kekalahan kubu pasukan barat sampai di Ōshū (provinsi Mutsu). Semangat tempur pasukan Mogami yang berpihak di kubu pasukan timur dalam Pertempuran Sekigahara menjadi menyala-nyala. Pasukan pimpinan Rusu Masakage datang untuk mengejar pasukan Kanetsugu. Pertempuran sengit terjadi antara pasukan Kanetsugu dengan pasukan Rusu Masakage yang dikirim Date Masamune untuk membantu pasukan Mogami. Pengikut Kenshin seperti Suibara Chikanori dan Maeda Toshimasu bertempur mati-matian hingga berhasil menekan kerugian hingga sekecil mungkin. Perlawanan yang diberikan pasukan Uesugi sewaktu sedang ditarik bahkan sempat dipuji-puji pihak lawan (Mogami Yoshiaki dan Tokugawa Ieyasu).

Zaman Edo
Di bulan ke-7 tahun 1601, Uesugi Kagekatsu berangkat ke Kyoto ditemani Naoe Kanetsugu untuk memohon pengampunan dari Tokugawa Ieyasu. Permohonan ampun dikabulkan Ieyasu dan klan Uesugi boleh terus dipertahankan, tapi menerima hukuman berupa pemindahan wilayah kekuasaan klan Uesugi dari provinsi Aizu ke provinsi Dewa Yonezawa yang hanya bernilai 300.000 koku. 

Naoe Kanetsugu diminta bersumpah setia kepada Tokugawa Ieyasu, dan Kanetsugu berganti nama sebagai Shigemitsu pada tanggal 4 Januari 1608. Setelah itu, Kanetsugu membangun tanggul dan kota sekeliling Istana Yonezawa. Kanetsugu berjasa dalam membangun dasar-dasar pemerintahan wilayah (han) Yonezawa, termasuk pembangunan industri dan pertambangan.

Sementara itu, klan Uesugi mencoba berdamai dengan klan Tokugawa dan menjalin hubungan dengan Honda Masanobu. Di tahun 1609, klan Uesugi dibebaskan dari pajak sebesar 100.000 koku berkat bantuan Honda Masanobu yang tampil sebagai penengah sehingga klan Uesugi sangat terbantu. Selain itu, putra Masanobu yang bernama Honda Masashige untuk sementara sempat dijadikan putra angkat Kanetsugu. Hubungan bapak-anak antara Kanetsugu dan Masashige bahkan masih terus berlanjut setelah status putra angkat Masashige dibatalkan.

Di masa tuanya, Kanetsugu sempat bertempur di pihak Tokugawa dalam Pertempuran Osaka tahun 1614. Di rumah kediaman Uroko-yashiki di Edo, Kanetsugu wafat di usia 60 tahun pada tanggal 19 Desember 1619.
Continue Reading..
A. Sejarah
Kunoichi adalah ninja wanita, mereka diajarkan ilmu ninjutsu dan ilmu merayu,memanipulasi,menyamar,intuisi. Kemampuan ini memberikan mereka kemudahan dalam menyusup ke pikiran pemimpin politik, perang dan bisnis. Kebanyakan mereka menyamar sebagai geisha dan juga seorang biksu perempuan di biara-biara. Kunoichidilatih juga untuk mempermainkan emosi lelaki, tetapi juga harus bisa mengontrol emosi diri sendiri. Kunoichi dianggap lebih mudah masuk ke dalam istana walaupun dengan penjagaan yang ketat.

Kebanyakan kunoichi adalah wanita yang sudah yatim piatu sejak kecil, atau dijual oleh keluarganya untuk menghidupi sehari-hari. Mereka dilatih oleh kunoichi yang lebih tua dan menjadikan mereka sebagai senjata bagi tuannya. Walaupun begitu banyak juga kunoichi yang berasal dari kalangan sosial atas, dan menjalankannya dengan kerja keras seperti pada Mochizuki Chiyome. Kunoichi berbeda dengan ninja laki-laki pada umumnya. Mereka lebih mementingkan cara bertarung menggunakan kecepatan dan memukul titik vital lawan agar cepat lumpuh. Kunoichi lebih mementingkan kecepatan dibandingkan dengan kekuatan tubuh.

Kemampuan yang dimiliki Kunoichi :
1. Boryaku
merencanakan strategi dalam menyamar maupun menyusup dalam daerah lawan.

2. Intonjutsu
menyamar, menipu dan membuat ricuh daerah lawan dengan menyebarkan isu-isu negatif di kalangan masyarakat.

3. Kayakujutsu
Membuat dan menggunakan bahan peledak dalam pertempuran ataupun dalam penyusupan sebagai umpan maupun untuk perlindungan diri.

4. Shinobi iri
Ilmu untuk memasuki daerah lawan, menyusup secara diam-diam ke daerah lawan.

5. Shurikenjutsu
Melemparkan Senjata rahasia.

6. Tantojutsu
Ilmu menggunakan senjata berupa pisau.

7. Yagen
Ilmu menggunakan racun.
Continue Reading..
A. Sejarah
Akechi Mitsuhide (1528-1582), gelarnya Hyuga no Kami dan Jubyoe no Jo. Nama panggilan lainnya Koreto Mitsuhide. Akechi Mitsuhide merupakan pelayan dan  pengkhianat bagi Oda Nobunaga. Anak dari Akechi Mitsukuni (yang mempunyai Istana di timur propinsi Mino), Mitsuhide mengabdi pertama kali kepada Saito dari Mino dan kemudian juga mengabdi pada Asakura Ujikage dari Echizen. Di tahun 1566 Mitsuhide menjadi pengirim pesan kepada Yoshiaki, dan kemudian dia baru mengabdi pada Oda Nobunaga. Mitsuhide membuktikan diri mampu menjadi seorang jenderal dan pada tahun 1571 di beri gelar Sakamoto-jo dan diberi daerah di Propinsi Omi. Ketika Nobunaga pergi berperang dengan Klan Mori, Mitsuhide diperintahkan untuk mengantar Oda Nobunaga dan pasukannya melewati perbatasan utara dari Chugoku dan menginvasi Tamba, dan dilanjutkan perjalanan ke Hatano, Tango dan kemudian bertempur dengan keluarga Isshiki.
 
Pertikaian dengan Nobunaga
Di tahun 1578 sebuah kejadian tragis terjadi dan melibatkan klan Hatano dari Tamba. Karena ingin segera menyelesaikan masalah, Mitsuhide membujuk Hatano Hideharu untuk menyerah. Tak disangka Nobunaga menolak mengabulkan permintaan Akechi untuk mengampuni klan Hatano dan akhirnya Hideharu di eksekusi pada tahun 1579. Keluarga Hatano merespon ini dengan mengatakan Mitsuhide seorang pengkhianat, dan kemudian keluarga Hatano membalas dendam dengan membunuh Ibu Mitsuhide di Omi. Mitsuhide tidak bisa berkata apa-apa, dan sebaliknya Nobunaga hanya diam saja tanpa memberikan bantuan kepada Mitsuhide. Mungkin ini yang menjadi alasan Mitsuhide membunuh Oda Nobunaga.
Insiden Honnoji
Di tahun 1582, Nobunaga memerintahkan Mitsuhide untuk menyiapkan pasukan dan bergerak ke barat untuk membantu Klan Mori melawan Toyotomi Hideyoshi. Sebaliknya Mitsuhide malah kembali ke kuil Honnonji tempat Oda Nobunaga bersembunyi dan membunuhnya beserta anaknya Nobutada dan mendeklarasikan diri sebagai Shogun. Sebenarnya Mitsuhide sudah merencanakan melakukan pemberontakan ini sehari sebelum kejadian, ketika dia menulis sebuah puisi untuk Guru Joha dan Shoshitsu dan juga menuliskan kalimat untuk Hideyoshi agar beruntung dalam penyerangan Benteng Takamatsu, dan juga sebuah kalimat yg provokatif yang dapat diartikan bahwa Toki (nama masa Kecil Mitsuhide) akan memerintah jepang. Pemberontakan Mitsuhide ini mengejutkan pihak kekaisaran, Akechi menjarah isi Istana Azuchi dan membagikan kepada pasukannya dan berteman dengan pemberontak lain yg melawan kekaisaran. Hideyoshi akhirnya menandatangani perjanjian damai dengan klan Mori dan bermaksud menyerang Mitsuhide. Pertempuran antara pasukan Hideyoshi dan Mitsuhide terjadi di Yamazaki dan dimenangkan oleh Hideyoshi, Mitsuhide terbunuh ketika dalam pelarian menuju Sakamoto.
Continue Reading..

A. Sejarah
Uesugi Kenshin (18 Februari 1530 atau 21 Januari tahun ke-3 era Kyoroku – 19 April 1578 atau 13 Maret tahun ke-6 era Tenshō) adalah daimyo zaman Sengoku dari provinsi Echigo. Uesugi Kenshin menggunakan beberapa nama sepanjang hidupnya. Nama aslinya adalah Nagao Kagetora. Nama resmi sewaktu masih menggunakan nama keluarga Nagao adalah Taira no Kagetora, dan nama resmi yang dipakai sewaktu menggunakan nama keluarga Uesugi adalah Fujiwara no Masatora, sedangkan Fujiwara no Terutora adalah nama resmi yang dipakai sebelum menggunakan nama Uesugi Kenshin. 
 
Lahir dari klan Nagao yang secara turun temurun menjabat shugo di provinsi Echigo. Kenshin menerima marga Uesugi dari ayah angkatnya yang bernama Uesugi Norimasa dan mewariskan jabatan Kantō kanrei (penguasa wilayah Kanto). Pada masa pemerintahannya, Echigo mengalami masa perang dan masa damai yang berulang-ulang akibat pertikaian berkelanjutan Uesugi Kenshin dengan Takeda Shingen dan Hojo Ujiyasu.


Uesugi Kenshin dijuluki sebagai Harimau dari Echigo atau Naga dari Echigo karena keahliannya dalam seni berperang. Kenshin sendiri menyebut dirinya perwujudan dewa perang Bishamonten. Takeda Shingen yang mempunyai julukan Harimau dari Kai merupakan musuh besarnya. Di dalam pemerintahan Keshogunan Moromachi, Uesugi Kenshin merupakan pejabat Kantō kanrei yang terakhir.
Penguasa Echigo
Lahir tanggal 21 Januari tahun ke-3 era Kyoroku (1530) di Istana Kasugayama dari ayah bernama Nagao Tamekage yang menjabat shugodai provinsi Echigo. Setelah sang ayah wafat karena sakit di tahun 1536 dan jabatan katoku (kepala keluarga) diteruskan oleh kakak Kenshin yang bernama Nagao Harukage, Kenshin terpaksa mondok di kuil Risenji untuk belajar agama Buddha di bawah bimbingan pendeta Tenshitsu Kōiku. 

Di sekitar tahun 1543 setelah diresmikan menjadi orang dewasa, Kenshin menyebut dirinya sebagai Nagao Kagetora dan menjadi penguasa Istana Tochio. Sementara itu, perang saudara terjadi di Echigo akibat kontroversi pengangkatan anak dari Date Tanemune oleh pejabat shugo yang bernama Uesugi Sadazane. Nagao Kagetora yang baru saja diresmikan sebagai orang dewasa terpaksa tampil untuk pertama kali dalam pertempuran karena sang kakak (Nagao Harukage) sakit-sakitan dan tidak dapat menumpas pemberontakan yang didalangi kalangan bangsawan di Echigo.

Pada tahun 1564, penguasa Istana Kurotaki yang bernama Kuroda Hidetada memimpin pemberontakan melawan klan Nagao. Kagetora menerima perintah dari Uesugi Sadazane untuk memimpin pasukan sebagai pengganti sang kakak Nagao Harukage. Pasukan Nagao yang dipimpin oleh Kagetora akhirnya berhasil mengalahkan pasukan Kuroda.

Pada tahun 1548 berkat jasa Uesugi Sadazane sebagai penengah, Nagao Harukage mengundurkan diri setelah menyerahkan jabatan kepala keluarga (katoku) kepada Nagao Kagetora yang saat itu berusia 19 tahun. Kagetora kemudian memasuki Istana Kasugayama dan menjabat shugodai provinsi Echigo. Dua tahun kemudian di tahun 1550, Sadazane wafat dengan tidak dikaruniai keturunan sehingga Kagetora berhasil menjadi penguasa provinsi Echigo.
Uesugi Kenshin Statue
Uesugi Kenshin adalah wanita
Uesugi Kenshin senang memakai baju merah menyala yang hanya dipakai wanita. Selain itu, sebab kematian Uesugi Kenshin adalah penyakit kandungan. Dalam surat yang ditulis Kenshin kepada Ratu Spanyol, Kenshin juga menyebut dirinya sebagai “Bibi dari Kagekatsu”, sehingga banyak orang yang berspekulasi bahwa Uesugi Kenshin adalah seorang wanita.
Continue Reading..
Saizo Statue
Kirigakure  Saizō (雾 隠 才 蔵?) Adalah seorang ninja legendaris dari fase akhir dari perang sipil Jepang. Dalam cerita rakyat, ia adalah salah satu dari Sepuluh Pelindung Sanada, dan selain Sasuke Sarutobi, dia adalah yang paling diakui  dari Sepuluh Pelindung Sanada.

Seperti dalam kasus Sasuke, mungkin Saizō penciptaan fiksi dari sastra zaman Meiji populer, mungkin didasarkan pada Kirigakure Shikaemon, meskipun beberapa berpendapat keberadaan faktual nya. Menurut sejarawan Stephen Turnbull dan penulis Joel Levy, ada catatan sejarah dari upaya pembunuhan yang gagal oleh seorang ninja yang disebut Kirigakure Saizō, dikirim oleh panglima perang Tokugawa Ieyasu untuk membunuh saingannya Toyotomi Hideyoshi (Tokichiro Kinoshita). Menurut versi lain dari kejadian ini,  seniman bela diri dan peneliti Donn Draeger F., "ninja ceroboh" Saizō ditangkap sementara karena memata-matai Hideyoshi, yang sebenarnya menyelamatkan kehidupan panglima perang karena dia akan dibunuh oleh seorang agen ganda, Yusuke Takiguchi, hidup Saizō itu kemudian luput pada kondisi menyatakan kesetiaan kepada klan Toyotomi.

Saizō dikatakan menjadi master dari Iga ninjutsu. Sarutobi Sasuke, seorang ninja Koga, sering digambarkan sebagai saingan Saizō , dan setelah mereka berdua di pertemukan Yukimura Sanada, mereka menjadi teman baik dan mitra.Kirigakure merupakan nama harfiah berarti "Kabut Tersembunyi", seperti Saizō yang sering dikaitkan dengan kabut dan sulap ilusi. Berbeda dengan Sasuke, yang sering gambarkan dengan penampilan liar, Saizō biasanya muncul sebagai seorang pemuda tenang, elegan, dewasa, tampan dan kadang-kadang feminin.

Setelah Sasuke, Saizō adalah satu dari Sepuluh Pelindung Sanada yang sering hadir dalam karya fiksi modern. Dalam manga dan anime seri Samurai Deeper Kyo, Saizo adalah loyalis fanatik Sanada Yukimura. Dalam Film Goemon, Kirigakure Saizō digambarkan oleh Takao Osawa (Takeru Satoh dan dalam peran Saizō muda). Ia juga muncul dalam film Kamen Rider Den-O: I'am Born ! dan seri manga BRAVE10.

Sebuah desa bernama Kirigakure ("Hidden Mist") jugamuncul dalam manga dan anime Naruto.
Continue Reading..
A.Sejarah
Sasuke Sarutobi, adalah seorang Ninja yang terkenal dalam banyak cerita anak jepang pada tahun 1911 – 1925. karakter tersebut di populerkan oleh Sampei Shirato dalam komik dengan judul yang sama pada tahun 1962. Sejak itulah Sasuke menjadi sebuah ikon nama dalam perninjaan Dia dipercaya sebagai karakter rekaan yang di inspirasi oleh Ninja masa meiji yang lahir pada tanggal 25 juni 806 bernama Kozuki Sasuke.. tetapi banyak argumen yang mengatakan tentang ke eksistensiannya. dia biasanya dianggap sebagai salah satu dari 10 Ksatria Pemberani Sanada ( kelompok 10 ninja pelindung Yukimura Sanada ketika peperangan Osaka ketika perode Sengoku ), dia dianggap yang terbaik diantara 10 Ksatria lainnya. Banyak yang mengatakan dia meninggal saat perjalanan ke Osaka. Sasuke Sarutobi adalah ninja Koga dan Kirigakure Saizo temannya berasal dari Iga. Ketika mereka berdua bertemu menjadikan mereka saingan sejati setelah direkrut oleh Yukimura Sanada. Saingan ini disebabkan adanya saingan antar desa ninja (Koga – Iga). 
.

Sarutobi, berarti “lompatan monyet”, yang ditulis menggunakan 2 kanji ; saru (karakter monyet) dan tobi ( artinya lompatan) . dia dikenal dengan kelincahan dan kecepatan monyet khususnya di pohon2. Banyak legenda yang mengatakan dia diasuh oleh sekelompok monyet, yang membuatnya bisa mempunyai skill seperti monyet. Ketika muncul bersama Kirigakure Saizo dia sangat kontras dengan saingannya yang biasanya elegan dan melakukan tebasan yang bersih, dan kemampuan menggunakan sihir.

Continue Reading..
A. Sejarah
Date Masamune (5 September 1567 – 27 Juni 1636) adalah seorang samurai dari periode Azuchi-Momoyama sampai awal periode Edo. Dia merupakan ahli waris dari Daimyo terkuat di daerah Tohoku, dia juga menjadikan kota Sendai sebagai kota yg moderen. Seorang ahli taktik dan membuat gayanya sendiri dengan penutup matanya dan dipanggil dengan sebutan Dokuganryu, atau Naga bermata satu. Masamune Date adalah anak tertua dari Terumune Date, lahir di Istana Yonezawa. Pada umur 14 di tahun 1581, Masamune memimpin pertempuran untuk pertama kali untuk menolong ayahnya melawan keluarga Soma. Di tahun 1584 di umur 18 tahun Masamune Date menjadi pengganti ayahnya yg pensiun sebagai Daimyo. Keluarga Date pertama kali muncul saat awal periode Kamakura oleh Isa Tomomune, yang juga berasal dari distrik Isa di propinsi Hitachi. Isa Tomomune mendapat daerah di sekitar distrik Date dihadiahkan oleh Minamoto no Yoritomo karena membantu dalam perang Minamoto – Taira dan juga saat Yoritomo berjuang dengan saudaranya Yoshitsune.
Lambang Klan Date
Masamune lebih sering dikenal daripada Daimyo lainnya, hal ini karena dia memakai Helm perang dengan hiasan bulan sabit yang menandakan keganasan dan kekejamannya. semasa kecil dia kehilangan mata kanannya (hal ini masih belum diketahui karena dari beberapa sumber ada yg mengatakan mata kanan mengalami penyakit mata parah dan mengharuskan organ mata diambil, dan ada juga yg mengatakan mata kanan hilang ketika terjadi perampokan di masa kecilnya) karena kehilangan mata kanan tersebut dia dianggap tidak pantas menjadi seorang daimyo oleh ibunya. Klan Date telah membangun aliansi dengan klan tetangga dengan cara menikahkan keluarganya dengan keluarga lain. Setelah Masamune diganti, salah satu pelayannya bernama Odachi Sadatsuna mengkhianati klan dan bergabung dengan klan Ashina di Aizu. Masamune akhirnya mendeklarasikan perang terhadap Ashina, tetapi pasukannya berhasil dihentikan oleh jendral Ashina yg bernama Iwashiro Morikuni, yang menyebabkan pasukan Masamune mundur ke Istana Obama.

Dengan kebangkitan Masamune, beberapa klan aliansi yang dulu berhubungan baik, menjadi berbalik menyerang dan juga berusaha memperluas daerah kekuasaannya, bahkan sanak familinya di Mutsu propinsi Dewa. Karena takut atas kelakuan beberapa klan tetangga yg semakin tidak bisa dikontrol, keluarga Hakeyama meminta Date Terumune untuk menghentikan anaknya. Mereka mengajak Terumune untuk makan malam di kediaman mereka, setelah pembicaraan yg panjang akhirnya Terumune mengatakan dia tidak bisa menghentikan perilaku anaknya, yg menyebabkan keluarga Hatakeyama memilih menculik ayah Masamune. Hal ini di dengar oleh Masamune dan mengejar keluarga Hatakeyama, setelah mendekati kediaman keluarga Hatakeyama Masamune mendengarkan teriakan ayahnya untuk menyerang keluarga Hatakeyama tanpa mempedulikan ayahnya, dalam penyerangan ini ayahnya Terumune juga ikut terbunuh. Masamune mengejar dan membunuh semua keluarga Hatakeyama tanpa terkecuali.

Setelah mengalahkan Ashina di tahun 1589, dia menjadikan Aizu sebagai markas utama dalam menjalankan operasinya. Hubungan antara ibunya dengan dia semakin buruk. Ibunya ingin Masamune untuk segera diganti dengan anak keduanya bernama Kojiro. Suatu ketika saudaranya ini berusaha memberikan racun kepada Masamune, hal ini diketahui oleh Masamune dan segera membunuh saudaranya itu dan akhirnya Ibunya melarikan diri ke klan Mogami untuk berlindung. Di tahun 1590, Toyotomi Hideyoshi menguasai Istana Odawara dan memaksa Daimyo Tohoku untuk ikut berperang, walaupun Masamune pada awalnya menolak ajakan Hideyoshi dia tidak bisa menolak bahwa Hideyoshi ditakdirkan untuk memimpin jepang. Dia telat datang dalam pertemuan dan membuat Hideyoshi marah, tidak ingin dieksekusi dia datang dengan mengenakan pakaian terbaik dan menunjukkan rasa tidak kenal takut dihadapan Hideyoshi. Karena tidak ingin dapat masalah berkelanjutan kemudian Hideyoshi mengampuni Masamune. Setelah mengabdi beberapa waktu dengan Hideyoshi, dia mendapatkan Istana Iwatesawa yang merupakan hadiah dari Hideyoshi beserta tanah di sekitarnya. Masamune pindah ke Istana itu pada tahun 1591 dan membangun kembali istana tersebut juga mengganti namanya menjadi Iwadeyama. Masamune tinggal di Iwadeyama selama 13 tahun dan menjadikan Iwadeyama menjadi pusat ekonomi dan politik. Setelah kematian Hideyoshi dia mengabdi kepada Tokugawa (saran oleh Katakura Kojuuruo). Tokugawa Ieyasu menghadiahkan Masamune daerah Sendai yang menjadikan Masamune Daimyo terkuat di jepang. Tokugawa menjanjikan Masamune bisa mendapatkan satu juta koku, walaupun sudah melakukan perbaikan dan juga pemeliharaan hasil dari tanah hanya memproduksi 640.000 koku dan kebanyakan untuk dikirim ke kota Edo. Di tahun 1604 Masamune pindah ke Sendai dan meninggalkan anak ke empatnya yg bernama Date Muneyashu untuk memerintah Iwadeyama. Masamune ingin menjadikan Sendai lebih makmur lagi dari sebelumnya. Walaupun Masamune menguasai seni berperang dan mempunyai hubungan baik dengan pihak asing, dia juga merupakan Daimyo yg ambisius dan agresif. Pertama kali memerintah klan Date, dia sering mengalami kekalahan karena kelakuan dia sendiri.

Menjadi kekuatan besar di daerah utara jepang membuat Masamune dicurigai sebagai rival yg potensial untuk melawan balik. Pada saat Hideyoshi Toyotomi memerintah dia mengurangi daerah kekuasaan MAsamune karena datang terlambat saat menjaga Istana Odawara melawan Hojo Ujimasa. Kemudian saat Tokugawa Ieyashu berkuasa dia juga memberikan sedikit daerah untuk Masamune. Walaupun dicurigai baik oleh Tokugawa maupun Toyotomi, dia merupakan Daimyo paling setia terhadap tuannya.
Masamune Date Statue

Continue Reading..
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
;